Pengikut

Sabtu, 13 Desember 2014

Apa itu Jaringan Islam Liberal?

JIL

Berkembangnya paham-paham di Indonesia memang telah terjadi sejak dahulu. Namun perkembangan jaman ternyata menyebabkan masuknya paham baru ke dalam jati diri segolongan masyarakat Indonesia. Alhasil, ajarannya pun berkembang di berbagai sektor masyarakat termasuk agama Islam. Maka dari itu, kini muncullah JIL (Jaringan Islam Liberal)

Apa itu JIL?


Jaringan Islam Liberal adalah Jaringan Islam yang memiliki pandangan Liberal. Disini Liberal memiliki peran inti. Dengan kata lain, seluruh hukum-hukum Islam akan di kaitkan dengan paham Liberalisme. Mereka berpendapat bahwasanya Islam mengandung kebebasan-kebebasan yang sama dengan konsep paham itu.

Dasar berpikir JIL


Mungkin untuk ulama-ulama, dasar berpikirnya hanyalah Al Qur’an, As Sunnah dan Hadits. Berbeda dengan JIL. Mereka memang tidak meninggalkan ketiga sumber hukum islam tersebut, tetapi mereka juga mengaitkan semua itu dengan konsep Liberal. Sehingga, segala hasil berpikir mereka selalu berkaitan dengan konsep liberal.

Misalnya, paham mengenai hijab, Mereka meyakini bahwa hijab itu tidak ada hubungannya dengan ketakwaan dan hanya merupakan budaya masyarakat Arab. Sehingga hijab itu tidak wajib. Selain itu, mereka meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan dalam berhubungan seksual. Dengan kata lain, Homoseksual dan Lesbian adalah hal yang Islam bolehkan. Mereka lebih lanjut berpendapat bahwa latar belakang jatuhnya adzab Allah kepada kaum Sodhom dikarenakan kaum Sodhom memaksa masuk ke rumah dan mengancam untuk membunuh Nabi Luth. Dengan demikian, dijatuhkannya Adzab bukan karena Homoseks.

Kesalahan JIL


Paham Islam memiliki perbedaan yang mendasar dan sedikit kesamaan dengan paham lainnya. Misalnya, paham Kapitalisme dengan paham Islam, dimana kapitalisme percaya bahwa manusia jika ingin masuk surga haruslah berkerja keras dan sukses dalam hidup, sementara paham Islam mengatakan bahwa orang yang masuk surga tidaklah cukup demikian. Orang yang ingin masuk surga haruslah bertakwa dan mencintai Allah:

Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (2:177)
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqarah 2:214)
Begitu pula dengan Islam dan Liberalisme, keduanya punya paham yang berbeda. Liberalisme percaya bahwa seseorang punya hak bebas dan ada hak-hak yang itu tidak boleh dibatasi oleh apapun dan siapapun, termasuk agama. Berbeda dengan Islam. Memang Islam mendukung kebebasan dan hak seseorang, namun tetap pada batasan-batasan tertentu. Jika seseorang tidak dibatasi, maka dunia bisa kacau. Maka dari itu Allah memberikan kita Al Qur’an sebagai pedoman bagi kita untuk berbuat dan menjalankan hak/kewajiban kita sebagai manusia.

Kesimpulan dan Hikmah


Jaringan Islam Liberal haruslah kita jauhi, karena mereka punya pandangan yang salah. Mereka menyisipkan pandangan yang jelas-jelas berbeda dengan pandangan Islam. Alhasil? hasil berpikirnya selalu kontroversial dan mengarah kepada konsep selain Islam

Hikmahnya, Islam mencangkup seluruh kebenaran dimuka bumi ini. Mengapa? karena paham Islam selalu miliki beberapa kesamaan dengan paham lainnya (Komunisme, Kapitalisme, Nasionalisme, Pragmatisme dsb) dan kesamaan itu selalu merupakan nilai positifnya. Misal: Islam mendukung kesetaraan manusia, sama halnya dengan komunisme;mendukung sifat kerja keras, sama halnya dengan kapitalisme; mendukung membangun negara dan masyarakat, sama halnya dengan nasionalisme. Akan tetapi, seluruh paham itu akan memiliki perbedaan mendasar dengan Islam, seperti tidak percaya tuhan, dan mengejar dunia.


Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang dinaunganNya.

Pasang Iklan Murah Hanya Disini

 
Design created from Farhanervs | Great Pro Blogger | Iam Kool | @farhanervs.